SEMBUHKAN PENYAKIT SIPILIS DENGAN CARA MUDAH
Penyakit sipilis tidak dapat sembuh dengan sendirinya.Harus
ditangani dengan cepat dan tepat.Beberapa dari penderita pasti ingin sembuh
dalam waktu cepat.Semua bisa terjadi tergantung pada fase yang di
derita.Sebelum membahas lebih dalam,alangkah baiknya kita memahami arti dari
penyakit tersebut.
BACA JUGA
PENYAKIT SIPILIS
Penyakit sipilis adalah salah satu jenis penyakit kelamin
yang dapat di tularkan melalui hubungan seksual. penyakit ini sangat mudah
sekali menular, jika 1 orang Pria atau Wanita mengidap penyakit ini kemudian
dia melakukan hubungan seksual dan tanpa menggunakan pengaman atau kondom.
secara langsung penyakit ini di tularkan ke pasangannya. hanya dalam waktu
beberapa hari akan terlihat gejalanya.
penyakit ini akan berkembang cepat karena di sebabkan oleh
bakteri treponema pallidum. Treponema
pallidum merupakan bakteri batang berkuran panjang, ramping, berbentuk lengkung
heliks, spiral atau bentuk alat pembuka tutup botol (corkscrew), bersifat gram
negative. Treponema pallidum mempunyai selubung luar atau lapisan
glikosaminoglikan. Di dalam selubung luar terdapat membrane luar, yang
mengandung peptidoglikan dan yang mempertahankan integritas struktur organisme.
Treponema pallidum merupakan bakteri berbentuk spiral yang
merupakan penyebab penyakit sifilis. Penyakit ini primer menyerang manusia dan
penularannya terjadi melalui kontak seksual serta menyebar dari satu manusia ke
manusia lain. Di Eropa, lebih dikenal dengan nama Italian disease, French
disease atau the greatpox yang harus dibedakan dengan smallpox. Menurut John
Hunter (1767) dan Ricord (1838), penyakit sifilis merupakan penyakit yang
infeksius.
sipilis dapat menyerang seluruh organ tubuh. Perjalanan
penyakit dapat mengalami masa laten tanpa manifestasi klinis, dan menjadi
sumber penularan di masyarakat khususnya wanita penjaja seks (WPS). Penyakit
ini dapat ditularkan kepada bayi di dalam kandungan, dan menyebabkan keguguran,
kelahiran prematur, kecacatan, serta lahir mati. sipilis yang tidak diterapi
dapat menjadi sipilis lanjut, yaitu sipilis tersier benigna (gumma), sipilis
kardiovaskuler, dan neurosipilis. Selain itu sipilis juga dapat menyebabkan
terjadinya ulkus yang meningkatkan risiko penularan human immunodeficiency
virus (HIV) sebesar 2-9 kali. Eliminasi sipilis menjadi sangat penting, tidak
hanya untuk pencegahan sipilis lanjut, tetapi juga mencegah penularan dan
progresivitas HIV.
World health organization (WHO) memperkirakan di seluruh
dunia ditemukan sekitar 12 juta kasus baru sipilis setiap tahunnya, antara lain
di Asia Selatan dan Tenggara sebanyak 4 juta kasus, Afrika sub-Sahara sebanyak
4 juta kasus, serta Amerika Latin dan Karibia sebanyak 3 juta kasus.2 Penelitian
Departemen Kesehatan (DepKes) terhadap WPS di 7 kota besar di Indonesia pada
tahun 2003 dan 2005 mendapatkan rerata prevalensi sipilis masing-masing sebesar
11%5 dan 8,7%6. Mengingat banyaknya kasus sipilis laten tanpa gejala (98,6%)
dan tanpa tanda (99%), maka sebagian besar WPS tidak akan mencari pengobatan,
dengan demikian rantai penularan akan terus berlanjut dan penyakit semakin
berkembang dalam tubuh.
Angka infektifitas terkait dengan golongan umur seksual
aktif, yaitu tertinggi pada golongan usia 20-24 tahun, kemudian sedikit
berkurang pada golongan usia 19 tahun, dan lebih rendah pada golongan usia
25-29 tahun.
Pada akhir tahun 1940-an ternyata penisilin aktif dalam
membasmi sipilis pada setiap stadium kliniknya, baik pada infeksi laten maupun pada
infeksi kongenital.
Puncak insidensi sipilis terlihat pada tahun 1946-1947.
Jumlah kasus secara progresif berkurang hingga tahun 1958, kemudian
kecenderungan tersebut berbalik dan terjadi peningkatan yang menetap. Insidensi
manifestasi lanjut telah sangat menurun, kemungkinan akibat penggunaan
penisilin dan antibiotika sejenisnya untuk mengobati berbagai penyakit
nonsifilitik lainnya.
Selain Treponema pallidum bakteri lain yang menyebabkan
infeksi penyakit menular seksual adalah Neisseria gonorrhoeae. Nama lain dari
Neisseria gonorrhoeae adalah Micrococcus gonorrhoeae atau Diplococcus
gonorrhoeae atau gonokokus. Bakteri ini menyebabkan penyakit gonorrhoe atau
kencing nanah. Penyakit ini merupakan penyakit kelamin yang sering terjadi dan
manusia merupakan satu-satunya hospes alamiah.
Istilah gonorrhoe mula-mula diperkenalkan oleh Galen pada
130 tahun Sebelum Masehi. Penyakit ini sudah dikenal orang sejak zaman Tiongkok
Purba dan Mesir Purba.
Pada tahun 1874, Neisser menemukan penyabab penyakit ini
dari secret purulent dari urethra seorang yang menderita urethritis akut,
vaginitis dan pada secret mata penderita konjungtivitis akut. Pada tahun 1885,
Bumm berhasil membiakkan kultur murni kuman ini dan berhasil menularkan
penyakit ini dengan jalan menginokulasikannya pada sukarelawan.
Penyebaran & Penularan Gonorrhea telah menyebar ke
seluruh dunia. Di Amerika Serikat, tingkat kejadiannya meningkat secara cepat
dari tahun 1955 hingga akhir 1970 dengan 400 hingga 500 kasus per 100 ribu
populasi. Berikutnya berhubungan dengan epidemi AIDS dan perkembangan penerapan
seks yang aman, insiden telah menurun mendekati 100 kasus tiap 100 ribu
populasi. Di Indonesia, infeksi gonorrhoe menempati urutan yang tertinggi dari
semua jenis PMS. Beberapa penelitian di Surabaya, Jakarta, dan Bandung terhadap
WPS menunjukkan bahwa prevalensi gonorrhoe berkisar antara 7,4%-50%.
Gonorrhea yang secara khusus ditularkan melalui hubungan
seksual, kebanyakan merupakan infeksi yang tanpa gejala. Tingkat infeksi dari
organisme, yang dilihat dari kemungkinan seseorang untuk mendapat infeksi dari
pasangan seksualnya yang telah terinfeksi, mencapai 20 – 30% pada pria dan
lebih besar lagi pada wanita. Tingkat infeksi dapat dikurangi dengan
menghindari berganti-ganti pasangan, pemberanrasan gonorrhoe dari individu yang
terinfeksi (yang dapat dilakukan dengan diagnosa dini dan pengobatan), serta
temuan kasus-kasus dan kontak-kontak melalui penyuluhan dan penyaringan
populasi yang beresiko tinggi. Mekanisme profilaksis (kondom) dapat menjadi
perlindungan yang parsial.
JENIS SIPILIS
penyakit sipilis di golongkan menjadi 3 bagian yaitu sipilis
primer, sekunder dan tersier. sedangkan sipilis tersies terbagi lagi menjadi
Sipilis kardiovaskuler, neuro sipilis dan kongenital.
a. Sipilis primer (Lues I)
Lokalisasi dari lesi primer didapatkan pada daerah
genitalia; pada laki-laki didapatkan disekitar corona glandis dan urethra,
sedang pada wanita lesi primer ini didapatkan pada labia, perineum, dinding
vagina atau pada serviks uteri. Di sekitar lesi primer akan didapatkan
pembesaran kelenjar limfe regional yang tidak nyeri.
Kelainan klinis pada lues I berupa ulkus durum. Adanya
bakteri Treponema pallidum pada Sipilis primer ini dapat diperlihatkan pada
bahan pemeriksaan dari penderita yang belum diberi pengobatan. Bakteri dapat
ditemuakan pada lesi local dalam waktu 6-24 jam. Semasa waktu inkubasi dan satu
hari setelah timbulnya lesi primer, antibody masih belum terbentuk dan adanya
antibody baru dapat dideteksi 30 hari setelah timbulnya lesi primer. Lesi
primer pada lues I ini dapat sembuh sendiri dalam waktu 10-40 hari tanpa diberi
pengobatan.
(Tim Mikrobiologi, 2003).
b. Sipilis sekunder (Lues II)
Sipilis sekunder timbul dalam waktu 2-10 minggu setelah lesi
primer sembuh, rata-rata sekitar 3 bulan. Kelainan yang timbul pada kulit dan
mukosa berupa lesi-lesi yang sangat infeksius, dengan ciri-ciri :
Rash makulo popular di seluruh tubuh, terutama pada
tempat-tempat yang basah seperti : aksila mulut, genitalia, dan anus. Pada
tempat-tempat yang lembab tersebut juga timbul kelainan yang disebut
condylomata lata;
Gejala-gejala lain yang timbul dapat berupa febris, sakit
kepala, sakit pada tenggorokan, limfadenopathi umum, dan mungkin pula disertai
kelainan pada ginjal, arthritis dan athralgia.
Lesi sekunder akan hilang dalm waktu 3-12 bulan kemudian
timbul dan menghilang berulang-ulang selama sekitar 4-5 tahun. Tes serologis
pada Sipilis sekunder memberikan hasil positif.
(Tim Mikrobiologi, 2003).
c. Sipilis tersier (Lues III)
Sekitar 3-10 tahun atau lebih setelah Sipilis sekunder, pada
penderita akan ditemukan adanya lesi granulomatous yang disebut gumma. Kelainan
ini sifatnya local daan ditemukan pada kulit, tulang, dan hepar. Terbentuknya
gumma ini kemungkinan sebagai akibat dari reaksi hipersensitif tipe lambat
terhadap bakteri Treponema, walaupun mekanismenya yang jelas belum diketahui.
Lues III disebut juga late latent syphilis. Lues III
memberikan hasil positif sekita 60-70% terhadap tes-tes serologis terhaadap
Sipilis. Hasil tes serologis terhadap cairan spinal dapet positif, meskipun
untuk serum memberikan hasil yang negative.
Manifestasi klinis dari Sipilis tersier antara lain, berupa
:
ü
Sipilis kardiovaskuler,
ü
NeuroSipilis,
ü
Sipilis kongenital.
ü
Sipilis kardiovaskuler
Umumnya, 10-40 tahun atau bisa lebih setelah Sipilis primer
pada penderita yang tidak diberi pengobatan akan timbul Sipilis kardiovaskuler.
Dalam hal ini, biasanya yang terserang adalah pembuluh-pembuluh darah besar
pada jantung, misalnya aorta. Akibat keradangan yang terjadi, menyebabkan
aneurisma pada aorta atau kelainan klep dari aorta, sehingga akan terjadi
insufficiency jantung.
NeuroSipilis
Setelah terjadinya lesi primer, sekitar sepertiga dari
penderita Sipilis akan mengalami keradangan pada susunan saraf pusat. Namun
demikian, hanya separuh dari penderita yang mengalami keradangan pada susunan
saraf pusat tersebut yang mengalami neuroSipilis, yaitu terutama pada penderita
yang tidak diobati.
Waktu timbulnya neuroSipilis ini, berkisar 5 tahun atau
lebih setelah terjadinya Sipilis primer. Manifestasi klinisnya antara lain
berupa : Tabes dorsalis,Dementia paralytica,Amyotropic lateralis,Seizures,Optic
atrophy, dan Gumma pada medulla spinalis.
Sipilis kongenital
Bentuk klinis yang lain dari penyakit Sipilis adalah Sipilis
kongenital. Sipilis kongenital ini timbul karena bakteri Treponema pallidum
dapat menmbus plasenta dan akan menyebabkan bacteremia pada fetus (Tim
Mikrobiologi, 2003).
Seorang wanita hamil dengan Sipilis dapat menularkan
Treponema pallidum ke fetusnya melalui plasenta dimulai pada minggu ke-10
sampai minggu ke-15 usia kehamilan. Beberapa fetus yang terinfeksi meninggal
dunia dan menimbulkan keguguran, yang lainnya masih dapat lahir aterm (Jawetz,
Melnick, dan Adelberg, 2007). TIPE PENULARAN TRANSPLASENTA
Angka kematian dari Sipilis kongenital berkisar sekitar 25%-35%
dan kesembuhan yang disertai kelainan kongenital sekitar 40%.
Keguguran kandungan (abortus) oleh karena Sipilis kongenital
biasanya terjadi pada trimester ke-16 kehamilan karena, pada saat itu, lapisan
Langerhans khorion mengalami atropi. Selain menyebabkan abortus, penyakit ini
juga merupakan penyebab tersering dari bayi lahir mati (still birth). Bila
infeksinya terjadi pada trimester terakhir kehamilan, bayi yang lahir akan
disertai kelainan- kelainan. Kelainan-kelainan tersebut dapat langsung
terlihat, berupa lesi pada kulit atau selaput lender atau berupa gejala kuning
(jaundice), hepato-splenomegali, dan anemia hemolitik. Namun demikian, ada
kelainan yang baru terlihat setelah anak agaak besar, berupa :
Trias dari Huthchinson, yaitu : kelainana gigi, keratitis
interstitialis, dan gangguan pada N.VIII (nerve deafness),Saddle nose,Kelainan
pada tulang tibia (sabre shin), dan Mulberry molar (Tim Mikrobiologi, 2003).Pada
infeksi kongenital, anak akan membuat antibody IgM antitreponema (Jawetz,
Melnick, dan Adelberg, 2007).
GEJALA SIPILIS
Penderita sipilis dengan mudah menularkan penyakit ini
karena banyak dari antara mereka yang hanya mengalami gejala-gejala ringan
sehingga tidak sadar bahwa mereka telah terinfeksi. Gejala sipilis berkembang
sesuai dengan tahapan sipilis yang dialami.
ü
Gejala
Pada Sipilis Primer
Gejala yang paling umum pada sipilis primer adalah munculnya
luka atau tukak. Luka ini muncul 10-90 hari setelah bakteri masuk ke dalam
tubuh. Luka ini sering diacuhkan penderita sipilis karena tidak menimbulkan
rasa sakit. Luka ini berkembang pada bagian tubuh di mana bakteri pertama masuk
seperti pada penis, vagina, atau sekitar anus. Luka ini bisa juga muncul di
mulut atau bibir, amandel, atau jari.
Pemulihan luka ini memakan waktu sekitar 3-6 minggu atau
lebih. Pada kebanyakan orang, hanya muncul satu luka, tapi ada juga yang
mengalami lebih dari satu luka.Sipilis akan beralih ke tahap kedua jika tidak
ditangani sejak awal.
ü
Gejala
Pada Sipilis Sekunder
Beberapa minggu setelah luka menghilang, gejala sipilis
sekunder akan muncul. Ruam bisa muncul di bagian tubuh mana pun, terutama pada
telapak tangan dan kaki. Gejala lainnya adalah kutil kelamin. Pada wanita, kutil bisa muncul di sekitar
vagina. Sedangkan kutil di sekitar anus bisa dialami pria dan wanita.
Gejala yang mirip seperti penyakit flu juga bisa muncul.
Penderita akan mengalami rasa lelah, sakit kepala, nyeri pada persendian, serta
demam.Selain itu penurunan berat badan dan kerontokan rambut bisa terjadi.
Kelenjar limfa juga mengalami pembengkakan. Gejala-gejala ini akan berlangsung
selama beberapa minggu dan bisa muncul dan menghilang secara berulang kali di
bulan-bulan yang akan datang.Jika sipilis sekunder tidak ditangani dengan
tepat, infeksi akan berlanjut ke tahap berikutnya.
ü
Gejala
Pada Sipilis Laten
Pada tahapan ini, bakteri tetap ada tapi sipilis tidak
menimbulkan gejala apa pun. Selama 12 bulan pertama tahapan sipilis laten,
infeksi masih bisa ditularkan. Setelah dua tahun pada tahap ini, infeksi masih
ada di dalam tubuh, tapi tidak bisa ditularkan kepada orang lain lagi. Tahapan
ini bisa berlangsung bertahun-tahun.Jika tidak ditangani dengan benar, sipilis
laten bisa berubah menjadi sipilis tersier yaitu tahap sipilis yang paling
berbahaya.
ü
Gejala
Pada Sipilis Tersier
Sekitar 30 persen dari para penderita sipilis yang tidak
diobati akan mengalami tahapan ini. Gejala sipilis tersier dimulai
bertahun-tahun setelah infeksi pertama menulari tubuh. Bagian tubuh di mana
bakteri sipilis pertama masuk memengaruhi gejala yang dialami.
Pada tahap ini, sipilis bisa sangat berbahaya dan bahkan
menyebabkan kematian. Sipilis tersier bisa berdampak pada mata, otak, jantung,
pembuluh darah, hati, tulang dan sendi-sendi. Sehingga ada penderita yang bisa
mengalami stroke, kebutaan dan penyakit jantung akibat infeksi menular seksual
ini.
ü
Gejala
Pada Sipilis Kongenital
Wanita yang sedang hamil dan menderita sipilis bisa
menularkan infeksi ini pada janinnya. Janin dapat tertular infeksi saat di
dalam kandungan atau pun sesaat setelah dilahirkan. Risiko ini bisa dikurangi
jika si ibu hamil diobati sebelum kehamilan mencapai 4 bulan. Jika ibu hamil
tidak diobati, komplikasi berikut bisa terjadi diantaranya:
- · Bayi lahir dengan sipilis
- · Bayi lahir prematur
- · Keguguran
- · Kelahiran mati atau bayi mati dalam kandungan
- · Kematian bayi tidak lama setelah dilahirkan
Bayi yang lahir dengan kongenital sipilis biasanya tidak
memiliki gejala apa pun. Tapi ada kemungkinan untuk munculnya ruam pada telapak
tangan dan telapak kaki. Gejala yang mungkin berkembang nantinya pada anak yang
lahir dengan sipilis adalah:
- · Masalah pendengaran
- · Batang hidup yang rata
- · Deformasi gigi
- · Tuli
- · Pertumbuhan tulang yang abnormal
· PENCEGAHAN
Setia dengan pasangan adalah cara yang paling ampuh untuk
mencegah infeksi sifilis. Penggunaan kondom bisa dilakukan sebagai langkah
pengamanan lain dalam upaya mengurangi risiko penularan sifilis. Terutama bagi
para pekerja seksual, kondom akan sangat penting dalam mencegah infeksi ini.
Tapi alat kontrasepsi ini terbatas dalam mencegah penularan sifilis. Sifilis
bisa tertular melalui mulut dalam hubungan seksual oral. Hal ini terjadi ketika
mulut bersentuhan langsung dengan luka pada organ intim seksual yang sudah terinfeksi.
Sangat penting untuk memakai kondom pada saat melakukan
hubungan seks oral, vagina,maupun anal. Gunakan dental dam ketika melakukan
seks oral. Dental dam adalah selembar kain dari lateks. Alat ini berfungsi
sebagai penghalang antara mulut dan organ intim sehingga penularan infeksi
seksual bisa di cegah.
Jangan berhubungan seksual secara oral, vagina, maupun anal
hingga pengobatan sifilis selesai dilakukan dengan siapa pun. Ini karena Anda
akan berisiko terinfeksi lagi jika berhubungan dengan orang yang mempunya
banyak pasangan seksual atau justru Anda bisa menularkan infeksi ke orang lain.
Sifilis juga bisa menular tanpa harus melalui hubungan seks.
Jika Anda pengguna narkoba suntik (panasun), jangan berbagi jarum suntik dengan
orang lain. Atau bagi para penggemar seni merajah tubuh seperti menindik dan
tato. Disarankan untuk selalu memakai jarum yang telah disterilkan.
PENGOBATAN
Berbagai pengobatan yang tersedia di Indonesia
bermacam-macam,baik secara alternative,mendatangi dokter spesialis,atau hanya
dengan berkonsultasi dan memesan obat secara online.Namun akan sangat berbahaya
jika dalam pengobatan sipilis tidak sesuai dengan fasenya,maka diperlukan
konsultasi atau pemeriksaan dahulu.Pada umumnya orang yang menderita penyakit
sipilis hanya melakukan pengobatan secara tradisional yang belum tentu cocok
dengan fase atau gejala yang di alami.Dikarenakan obat tradisional hanya bisa
digunakan untuk gejala awal saja.Adapun tanaman herbal yang dapat di ramu,yaitu
:
- · Daun binahong
- · Daun sirih
- · Daun kumis kucing
- · Daun sambiloto
Dan untuk pengobatan dengan bahan kimia yaitu dengan pemberian
obat penisilin yang disuntikan pada penderita.Namun obat tersebut tidak dapat
di beli dengan gampang di sebuah apotik,dikarenakan obat tersebut berbahaya jika
tidak sesuai pemakaian.
DeNature Indonesia
Merupakan perusahan yang bergerak di bidang herbal,dengan
staf yang berpengalaman dalam bidang
herbal.Telah bertahun-tahun perusahan DeNature menjadi pilihan masyarakat untuk
solusi penyembuhan obat herbal.Mengutamakan kepuasan konsumen dengan menjaga
kualitas dan mutu barang dan selalu berinovasi untuk lebih baik lagi,menjadi
dasar pada perusahan DeNature Indonesia yang bertempat di Jl.Pahonjean Perumnas
Cendana asri no.9 Majenang-cilacap.
Anda tidak perlu repot-repot lagi mendatangi dokter atau
datang ke apotik hanya untuk berkonsultasi / membeli obat dengan mahal.Cukup
dengan melakukan pemesanan / konsultasi melalui Customer Service DeNature Indonesia.Aman tanpa jarum suntik dan tanpa
efek samping negative.
lisensi ijin Ikot
Dinas Kesehatan RI No. 442/00060/V-2
Konsultasi
Dalam rangka mengurangi penderita Penyakit sipilis,DeNature Indonesia
juga membuka konsultasi gratis tanpa melakukan registrasi atau membuat member.
Testimony
Beberapa testimony bahwa DeNature Indonesia layak dapat
kepercayaan Anda dan dapat menjadi solusipenyembuhan penyakit Anda.
0 komentar:
Posting Komentar