Senin, 08 Agustus 2016

obat sipilis super

SEMBUHKAN PENYAKIT SIPILIS DENGAN CARA MUDAH

Penyakit sipilis tidak dapat sembuh dengan sendirinya.Harus ditangani dengan cepat dan tepat.Beberapa dari penderita pasti ingin sembuh dalam waktu cepat.Semua bisa terjadi tergantung pada fase yang di derita.Sebelum membahas lebih dalam,alangkah baiknya kita memahami arti dari penyakit tersebut.

BACA JUGA



PENYAKIT SIPILIS


Penyakit sipilis adalah salah satu jenis penyakit kelamin yang dapat di tularkan melalui hubungan seksual. penyakit ini sangat mudah sekali menular, jika 1 orang Pria atau Wanita mengidap penyakit ini kemudian dia melakukan hubungan seksual dan tanpa menggunakan pengaman atau kondom. secara langsung penyakit ini di tularkan ke pasangannya. hanya dalam waktu beberapa hari akan terlihat gejalanya.
penyakit ini akan berkembang cepat karena di sebabkan oleh bakteri treponema pallidum.  Treponema pallidum merupakan bakteri batang berkuran panjang, ramping, berbentuk lengkung heliks, spiral atau bentuk alat pembuka tutup botol (corkscrew), bersifat gram negative. Treponema pallidum mempunyai selubung luar atau lapisan glikosaminoglikan. Di dalam selubung luar terdapat membrane luar, yang mengandung peptidoglikan dan yang mempertahankan integritas struktur organisme.
Treponema pallidum merupakan bakteri berbentuk spiral yang merupakan penyebab penyakit sifilis. Penyakit ini primer menyerang manusia dan penularannya terjadi melalui kontak seksual serta menyebar dari satu manusia ke manusia lain. Di Eropa, lebih dikenal dengan nama Italian disease, French disease atau the greatpox yang harus dibedakan dengan smallpox. Menurut John Hunter (1767) dan Ricord (1838), penyakit sifilis merupakan penyakit yang infeksius.

sipilis dapat menyerang seluruh organ tubuh. Perjalanan penyakit dapat mengalami masa laten tanpa manifestasi klinis, dan menjadi sumber penularan di masyarakat khususnya wanita penjaja seks (WPS). Penyakit ini dapat ditularkan kepada bayi di dalam kandungan, dan menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, kecacatan, serta lahir mati. sipilis yang tidak diterapi dapat menjadi sipilis lanjut, yaitu sipilis tersier benigna (gumma), sipilis kardiovaskuler, dan neurosipilis. Selain itu sipilis juga dapat menyebabkan terjadinya ulkus yang meningkatkan risiko penularan human immunodeficiency virus (HIV) sebesar 2-9 kali. Eliminasi sipilis menjadi sangat penting, tidak hanya untuk pencegahan sipilis lanjut, tetapi juga mencegah penularan dan progresivitas HIV.

World health organization (WHO) memperkirakan di seluruh dunia ditemukan sekitar 12 juta kasus baru sipilis setiap tahunnya, antara lain di Asia Selatan dan Tenggara sebanyak 4 juta kasus, Afrika sub-Sahara sebanyak 4 juta kasus, serta Amerika Latin dan Karibia sebanyak 3 juta kasus.2 Penelitian Departemen Kesehatan (DepKes) terhadap WPS di 7 kota besar di Indonesia pada tahun 2003 dan 2005 mendapatkan rerata prevalensi sipilis masing-masing sebesar 11%5 dan 8,7%6. Mengingat banyaknya kasus sipilis laten tanpa gejala (98,6%) dan tanpa tanda (99%), maka sebagian besar WPS tidak akan mencari pengobatan, dengan demikian rantai penularan akan terus berlanjut dan penyakit semakin berkembang dalam tubuh.
Angka infektifitas terkait dengan golongan umur seksual aktif, yaitu tertinggi pada golongan usia 20-24 tahun, kemudian sedikit berkurang pada golongan usia 19 tahun, dan lebih rendah pada golongan usia 25-29 tahun.
Pada akhir tahun 1940-an ternyata penisilin aktif dalam membasmi sipilis pada setiap stadium kliniknya, baik pada infeksi laten maupun pada infeksi kongenital.
Puncak insidensi sipilis terlihat pada tahun 1946-1947. Jumlah kasus secara progresif berkurang hingga tahun 1958, kemudian kecenderungan tersebut berbalik dan terjadi peningkatan yang menetap. Insidensi manifestasi lanjut telah sangat menurun, kemungkinan akibat penggunaan penisilin dan antibiotika sejenisnya untuk mengobati berbagai penyakit nonsifilitik lainnya.
Selain Treponema pallidum bakteri lain yang menyebabkan infeksi penyakit menular seksual adalah Neisseria gonorrhoeae. Nama lain dari Neisseria gonorrhoeae adalah Micrococcus gonorrhoeae atau Diplococcus gonorrhoeae atau gonokokus. Bakteri ini menyebabkan penyakit gonorrhoe atau kencing nanah. Penyakit ini merupakan penyakit kelamin yang sering terjadi dan manusia merupakan satu-satunya hospes alamiah.
Istilah gonorrhoe mula-mula diperkenalkan oleh Galen pada 130 tahun Sebelum Masehi. Penyakit ini sudah dikenal orang sejak zaman Tiongkok Purba dan Mesir Purba.

Pada tahun 1874, Neisser menemukan penyabab penyakit ini dari secret purulent dari urethra seorang yang menderita urethritis akut, vaginitis dan pada secret mata penderita konjungtivitis akut. Pada tahun 1885, Bumm berhasil membiakkan kultur murni kuman ini dan berhasil menularkan penyakit ini dengan jalan menginokulasikannya pada sukarelawan.

Penyebaran & Penularan Gonorrhea telah menyebar ke seluruh dunia. Di Amerika Serikat, tingkat kejadiannya meningkat secara cepat dari tahun 1955 hingga akhir 1970 dengan 400 hingga 500 kasus per 100 ribu populasi. Berikutnya berhubungan dengan epidemi AIDS dan perkembangan penerapan seks yang aman, insiden telah menurun mendekati 100 kasus tiap 100 ribu populasi. Di Indonesia, infeksi gonorrhoe menempati urutan yang tertinggi dari semua jenis PMS. Beberapa penelitian di Surabaya, Jakarta, dan Bandung terhadap WPS menunjukkan bahwa prevalensi gonorrhoe berkisar antara 7,4%-50%.
Gonorrhea yang secara khusus ditularkan melalui hubungan seksual, kebanyakan merupakan infeksi yang tanpa gejala. Tingkat infeksi dari organisme, yang dilihat dari kemungkinan seseorang untuk mendapat infeksi dari pasangan seksualnya yang telah terinfeksi, mencapai 20 – 30% pada pria dan lebih besar lagi pada wanita. Tingkat infeksi dapat dikurangi dengan menghindari berganti-ganti pasangan, pemberanrasan gonorrhoe dari individu yang terinfeksi (yang dapat dilakukan dengan diagnosa dini dan pengobatan), serta temuan kasus-kasus dan kontak-kontak melalui penyuluhan dan penyaringan populasi yang beresiko tinggi. Mekanisme profilaksis (kondom) dapat menjadi perlindungan yang parsial.

JENIS SIPILIS


penyakit sipilis di golongkan menjadi 3 bagian yaitu sipilis primer, sekunder dan tersier. sedangkan sipilis tersies terbagi lagi menjadi Sipilis kardiovaskuler, neuro sipilis dan kongenital.

a. Sipilis primer (Lues I)


Lokalisasi dari lesi primer didapatkan pada daerah genitalia; pada laki-laki didapatkan disekitar corona glandis dan urethra, sedang pada wanita lesi primer ini didapatkan pada labia, perineum, dinding vagina atau pada serviks uteri. Di sekitar lesi primer akan didapatkan pembesaran kelenjar limfe regional yang tidak nyeri.
Kelainan klinis pada lues I berupa ulkus durum. Adanya bakteri Treponema pallidum pada Sipilis primer ini dapat diperlihatkan pada bahan pemeriksaan dari penderita yang belum diberi pengobatan. Bakteri dapat ditemuakan pada lesi local dalam waktu 6-24 jam. Semasa waktu inkubasi dan satu hari setelah timbulnya lesi primer, antibody masih belum terbentuk dan adanya antibody baru dapat dideteksi 30 hari setelah timbulnya lesi primer. Lesi primer pada lues I ini dapat sembuh sendiri dalam waktu 10-40 hari tanpa diberi pengobatan.
(Tim Mikrobiologi, 2003).

b. Sipilis sekunder (Lues II)


Sipilis sekunder timbul dalam waktu 2-10 minggu setelah lesi primer sembuh, rata-rata sekitar 3 bulan. Kelainan yang timbul pada kulit dan mukosa berupa lesi-lesi yang sangat infeksius, dengan ciri-ciri :
Rash makulo popular di seluruh tubuh, terutama pada tempat-tempat yang basah seperti : aksila mulut, genitalia, dan anus. Pada tempat-tempat yang lembab tersebut juga timbul kelainan yang disebut condylomata lata;
Gejala-gejala lain yang timbul dapat berupa febris, sakit kepala, sakit pada tenggorokan, limfadenopathi umum, dan mungkin pula disertai kelainan pada ginjal, arthritis dan athralgia.
Lesi sekunder akan hilang dalm waktu 3-12 bulan kemudian timbul dan menghilang berulang-ulang selama sekitar 4-5 tahun. Tes serologis pada Sipilis sekunder memberikan hasil positif.
(Tim Mikrobiologi, 2003).

c. Sipilis tersier (Lues III)


Sekitar 3-10 tahun atau lebih setelah Sipilis sekunder, pada penderita akan ditemukan adanya lesi granulomatous yang disebut gumma. Kelainan ini sifatnya local daan ditemukan pada kulit, tulang, dan hepar. Terbentuknya gumma ini kemungkinan sebagai akibat dari reaksi hipersensitif tipe lambat terhadap bakteri Treponema, walaupun mekanismenya yang jelas belum diketahui.
Lues III disebut juga late latent syphilis. Lues III memberikan hasil positif sekita 60-70% terhadap tes-tes serologis terhaadap Sipilis. Hasil tes serologis terhadap cairan spinal dapet positif, meskipun untuk serum memberikan hasil yang negative.
Manifestasi klinis dari Sipilis tersier antara lain, berupa :
ü  Sipilis kardiovaskuler,
ü  NeuroSipilis,
ü  Sipilis kongenital.
ü  Sipilis kardiovaskuler
Umumnya, 10-40 tahun atau bisa lebih setelah Sipilis primer pada penderita yang tidak diberi pengobatan akan timbul Sipilis kardiovaskuler. Dalam hal ini, biasanya yang terserang adalah pembuluh-pembuluh darah besar pada jantung, misalnya aorta. Akibat keradangan yang terjadi, menyebabkan aneurisma pada aorta atau kelainan klep dari aorta, sehingga akan terjadi insufficiency jantung.

NeuroSipilis


Setelah terjadinya lesi primer, sekitar sepertiga dari penderita Sipilis akan mengalami keradangan pada susunan saraf pusat. Namun demikian, hanya separuh dari penderita yang mengalami keradangan pada susunan saraf pusat tersebut yang mengalami neuroSipilis, yaitu terutama pada penderita  yang tidak diobati.
Waktu timbulnya neuroSipilis ini, berkisar 5 tahun atau lebih setelah terjadinya Sipilis primer. Manifestasi klinisnya antara lain berupa : Tabes dorsalis,Dementia paralytica,Amyotropic lateralis,Seizures,Optic atrophy, dan Gumma pada medulla spinalis.

Sipilis kongenital


Bentuk klinis yang lain dari penyakit Sipilis adalah Sipilis kongenital. Sipilis kongenital ini timbul karena bakteri Treponema pallidum dapat menmbus plasenta dan akan menyebabkan bacteremia pada fetus (Tim Mikrobiologi, 2003).
Seorang wanita hamil dengan Sipilis dapat menularkan Treponema pallidum ke fetusnya melalui plasenta dimulai pada minggu ke-10 sampai minggu ke-15 usia kehamilan. Beberapa fetus yang terinfeksi meninggal dunia dan menimbulkan keguguran, yang lainnya masih dapat lahir aterm (Jawetz, Melnick, dan Adelberg, 2007). TIPE PENULARAN TRANSPLASENTA
Angka kematian dari Sipilis kongenital berkisar sekitar 25%-35% dan kesembuhan yang disertai kelainan kongenital sekitar 40%.

Keguguran kandungan (abortus) oleh karena Sipilis kongenital biasanya terjadi pada trimester ke-16 kehamilan karena, pada saat itu, lapisan Langerhans khorion mengalami atropi. Selain menyebabkan abortus, penyakit ini juga merupakan penyebab tersering dari bayi lahir mati (still birth). Bila infeksinya terjadi pada trimester terakhir kehamilan, bayi yang lahir akan disertai kelainan- kelainan. Kelainan-kelainan tersebut dapat langsung terlihat, berupa lesi pada kulit atau selaput lender atau berupa gejala kuning (jaundice), hepato-splenomegali, dan anemia hemolitik. Namun demikian, ada kelainan yang baru terlihat setelah anak agaak besar, berupa :

Trias dari Huthchinson, yaitu : kelainana gigi, keratitis interstitialis, dan gangguan pada N.VIII (nerve deafness),Saddle nose,Kelainan pada tulang tibia (sabre shin), dan Mulberry molar (Tim Mikrobiologi, 2003).Pada infeksi kongenital, anak akan membuat antibody IgM antitreponema (Jawetz, Melnick, dan Adelberg, 2007).

GEJALA SIPILIS


Penderita sipilis dengan mudah menularkan penyakit ini karena banyak dari antara mereka yang hanya mengalami gejala-gejala ringan sehingga tidak sadar bahwa mereka telah terinfeksi. Gejala sipilis berkembang sesuai dengan tahapan sipilis yang dialami.

ü  Gejala Pada Sipilis Primer


Gejala yang paling umum pada sipilis primer adalah munculnya luka atau tukak. Luka ini muncul 10-90 hari setelah bakteri masuk ke dalam tubuh. Luka ini sering diacuhkan penderita sipilis karena tidak menimbulkan rasa sakit. Luka ini berkembang pada bagian tubuh di mana bakteri pertama masuk seperti pada penis, vagina, atau sekitar anus. Luka ini bisa juga muncul di mulut atau bibir, amandel, atau jari.
Pemulihan luka ini memakan waktu sekitar 3-6 minggu atau lebih. Pada kebanyakan orang, hanya muncul satu luka, tapi ada juga yang mengalami lebih dari satu luka.Sipilis akan beralih ke tahap kedua jika tidak ditangani sejak awal.

ü  Gejala Pada Sipilis Sekunder


Beberapa minggu setelah luka menghilang, gejala sipilis sekunder akan muncul. Ruam bisa muncul di bagian tubuh mana pun, terutama pada telapak tangan dan kaki. Gejala lainnya adalah kutil kelamin.  Pada wanita, kutil bisa muncul di sekitar vagina. Sedangkan kutil di sekitar anus bisa dialami pria dan wanita.
Gejala yang mirip seperti penyakit flu juga bisa muncul. Penderita akan mengalami rasa lelah, sakit kepala, nyeri pada persendian, serta demam.Selain itu penurunan berat badan dan kerontokan rambut bisa terjadi. Kelenjar limfa juga mengalami pembengkakan. Gejala-gejala ini akan berlangsung selama beberapa minggu dan bisa muncul dan menghilang secara berulang kali di bulan-bulan yang akan datang.Jika sipilis sekunder tidak ditangani dengan tepat, infeksi akan berlanjut ke tahap berikutnya.

ü  Gejala Pada Sipilis Laten


Pada tahapan ini, bakteri tetap ada tapi sipilis tidak menimbulkan gejala apa pun. Selama 12 bulan pertama tahapan sipilis laten, infeksi masih bisa ditularkan. Setelah dua tahun pada tahap ini, infeksi masih ada di dalam tubuh, tapi tidak bisa ditularkan kepada orang lain lagi. Tahapan ini bisa berlangsung bertahun-tahun.Jika tidak ditangani dengan benar, sipilis laten bisa berubah menjadi sipilis tersier yaitu tahap sipilis yang paling berbahaya.

ü  Gejala Pada Sipilis Tersier


Sekitar 30 persen dari para penderita sipilis yang tidak diobati akan mengalami tahapan ini. Gejala sipilis tersier dimulai bertahun-tahun setelah infeksi pertama menulari tubuh. Bagian tubuh di mana bakteri sipilis pertama masuk memengaruhi gejala yang dialami.
Pada tahap ini, sipilis bisa sangat berbahaya dan bahkan menyebabkan kematian. Sipilis tersier bisa berdampak pada mata, otak, jantung, pembuluh darah, hati, tulang dan sendi-sendi. Sehingga ada penderita yang bisa mengalami stroke, kebutaan dan penyakit jantung akibat infeksi menular seksual ini.

ü  Gejala Pada Sipilis Kongenital


Wanita yang sedang hamil dan menderita sipilis bisa menularkan infeksi ini pada janinnya. Janin dapat tertular infeksi saat di dalam kandungan atau pun sesaat setelah dilahirkan. Risiko ini bisa dikurangi jika si ibu hamil diobati sebelum kehamilan mencapai 4 bulan. Jika ibu hamil tidak diobati, komplikasi berikut bisa terjadi diantaranya:
  • ·         Bayi lahir dengan sipilis
  • ·         Bayi lahir prematur
  • ·         Keguguran
  • ·         Kelahiran mati atau bayi mati dalam kandungan
  • ·         Kematian bayi tidak lama setelah dilahirkan

Bayi yang lahir dengan kongenital sipilis biasanya tidak memiliki gejala apa pun. Tapi ada kemungkinan untuk munculnya ruam pada telapak tangan dan telapak kaki. Gejala yang mungkin berkembang nantinya pada anak yang lahir dengan sipilis adalah:
  1. ·         Masalah pendengaran
  2. ·         Batang hidup yang rata
  3. ·         Deformasi gigi
  4. ·         Tuli
  5. ·         Pertumbuhan tulang yang abnormal

·   PENCEGAHAN


Setia dengan pasangan adalah cara yang paling ampuh untuk mencegah infeksi sifilis. Penggunaan kondom bisa dilakukan sebagai langkah pengamanan lain dalam upaya mengurangi risiko penularan sifilis. Terutama bagi para pekerja seksual, kondom akan sangat penting dalam mencegah infeksi ini. Tapi alat kontrasepsi ini terbatas dalam mencegah penularan sifilis. Sifilis bisa tertular melalui mulut dalam hubungan seksual oral. Hal ini terjadi ketika mulut bersentuhan langsung dengan luka pada organ intim seksual yang sudah terinfeksi.
Sangat penting untuk memakai kondom pada saat melakukan hubungan seks oral, vagina,maupun anal. Gunakan dental dam ketika melakukan seks oral. Dental dam adalah selembar kain dari lateks. Alat ini berfungsi sebagai penghalang antara mulut dan organ intim sehingga penularan infeksi seksual bisa di cegah.
Jangan berhubungan seksual secara oral, vagina, maupun anal hingga pengobatan sifilis selesai dilakukan dengan siapa pun. Ini karena Anda akan berisiko terinfeksi lagi jika berhubungan dengan orang yang mempunya banyak pasangan seksual atau justru Anda bisa menularkan infeksi ke orang lain.
Sifilis juga bisa menular tanpa harus melalui hubungan seks. Jika Anda pengguna narkoba suntik (panasun), jangan berbagi jarum suntik dengan orang lain. Atau bagi para penggemar seni merajah tubuh seperti menindik dan tato. Disarankan untuk selalu memakai jarum yang telah disterilkan.

PENGOBATAN


Berbagai pengobatan yang tersedia di Indonesia bermacam-macam,baik secara alternative,mendatangi dokter spesialis,atau hanya dengan berkonsultasi dan memesan obat secara online.Namun akan sangat berbahaya jika dalam pengobatan sipilis tidak sesuai dengan fasenya,maka diperlukan konsultasi atau pemeriksaan dahulu.Pada umumnya orang yang menderita penyakit sipilis hanya melakukan pengobatan secara tradisional yang belum tentu cocok dengan fase atau gejala yang di alami.Dikarenakan obat tradisional hanya bisa digunakan untuk gejala awal saja.Adapun tanaman herbal yang dapat di ramu,yaitu :
  • ·         Daun binahong
  • ·         Daun sirih
  • ·         Daun kumis kucing
  • ·         Daun sambiloto

Dan untuk pengobatan dengan bahan kimia yaitu dengan pemberian obat penisilin yang disuntikan pada penderita.Namun obat tersebut tidak dapat di beli dengan gampang di sebuah apotik,dikarenakan obat tersebut berbahaya jika tidak sesuai pemakaian.

DeNature Indonesia


Merupakan perusahan yang bergerak di bidang herbal,dengan staf yang berpengalaman  dalam bidang herbal.Telah bertahun-tahun perusahan DeNature menjadi pilihan masyarakat untuk solusi penyembuhan obat herbal.Mengutamakan kepuasan konsumen dengan menjaga kualitas dan mutu barang dan selalu berinovasi untuk lebih baik lagi,menjadi dasar pada perusahan DeNature Indonesia yang bertempat di Jl.Pahonjean Perumnas Cendana asri no.9 Majenang-cilacap.
Anda tidak perlu repot-repot lagi mendatangi dokter atau datang ke apotik hanya untuk berkonsultasi / membeli obat dengan mahal.Cukup dengan melakukan pemesanan / konsultasi melalui Customer Service DeNature Indonesia.Aman  tanpa jarum suntik dan tanpa efek samping negative.


lisensi  ijin  Ikot Dinas Kesehatan RI No. 442/00060/V-2


Konsultasi




Dalam rangka mengurangi penderita Penyakit sipilis,DeNature Indonesia juga membuka konsultasi gratis tanpa melakukan registrasi atau membuat member.


Testimony



















Beberapa testimony bahwa DeNature Indonesia layak dapat kepercayaan Anda dan dapat menjadi solusipenyembuhan penyakit Anda.



0 komentar:

Posting Komentar

De Nature Indonesia

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts